Ketika ditanya apakah dirinya memberikan masukan terkait rencana tersebut, Purbaya menampik.
“Enggak, kalau mau saya doainlah,” katanya sembari tersenyum.
Lebih lanjut, Purbaya mengaku belum memahami secara mendalam konsep family office yang dimaksud, meskipun Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, kerap menyinggung hal itu dalam beberapa kesempatan.
“Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, tapi sayae nggak pernah lihat. Jadi, saya enggak bisa jawab,” ujarnya.
Sebagai informasi, family office merujuk pada entitas pengelola kekayaan pribadi atau keluarga konglomerat yang kerap diasosiasikan dengan negara-negara surga pajak, seperti Singapura dan Hong Kong.
Wacana pembentukan family office di Indonesia, khususnya di Pulau Dewata (Bali), belakangan mencuat dan disebut menjadi bagian dari rencana DEN untuk menarik investasi dari kalangan ultra high net worth individual (UHNWI).
(Febrina Ratna Iskana)