"Jadi di satu sisi supply berkurang karena belum tentu bisa dikejar negara-negara produsen nah di satu sisi demand akan meningkat, inilah yang perlu kita antisipasi,” tutur Arifin lebih lanjut.
Baca Juga:
Sebagai informasi, meski lebih rendah dibandingkan target, realisasi subsidi energi pada 2022 ini mengalami peningkatan apabila dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp122,7 triliun yang terdiri dari subsidi BBM dan LPG sebesar Rp72,9 triliun dan subsidi listrik Rp49,8 triliun.
(SLF)