Iqbal Dwi Purnama
Sebelum menempuh pendidikan di tinggi di Jakarta dan Bandung, Paiman juga mengisahkan bahwa dirinya sudah menjadi tukang sapu setelah lulus SMP di Yayasan Gembala Baik, Jakarta pada tahun 1985.
Disela-sela menjadi tukang sapu itu, Paiman juga menamatkan pendidikan jenjang SMA/sederajat di STM Budhaya Jakarta.
"Saya berdiri, saya janji, saya hebat, saya bisa sukses,” ujar Paiman, dalam buku tersebut.
Beberapa pekerjaan lain juga sempat digeluti seperti menjadi seorang satpam, hingga membuka usaha sendiri. Dari sanalah titik Paiman akhirnya mampu mengakses pendidikan tinggi hingga mendapatkan gelar Doktor dan menjadi dosen.
"Di sela-sela menjadi dosen, Saya bikin usaha percetakan, pengetikan, buka warung padang, warung bakso. Saya banting setir untuk berbisnis di bidang properti, kos-kosan, beli tanah dipetak-petak dan dijual hingga nilai investasinya miliaran," tutur Paiman.
Paiman pun berpesan kepada generasi muda agar tidak mudah putus asa untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Sebab menurut Paiman, pendidikan bukan hanya milik orang kaya, melainkan hak seluruh manusia.
