"Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70% pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Saya mengapresiasi langkah CCEP Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Jorge Escudero menekankan pentingnya pendekatan closed-loop, melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali, yang dapat mengurangi kebutuhan material plastik baru dan menjadikannya sebagai kemasan plastik yang bernilai untuk jangka waktu yang panjang.
"Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, serta meningkatkan penghidupan yang layak dan memberikan kesempatan bagi pekerja pengumpul sampah dan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut Jorge menuturkan, dari pembanguan pabrik baru ini mampu menghasilkan 25 ribu ton rPET Pellets setahun. Ia pun berencana akan miningkatkan kualitas dua kali lipat yakni menjadi 50 ribu ton per tahun.