Adapun terkait dengan penjaminnya, Tiko mengatakan akan ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk injeksi modal ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Jadi KAI yang meminjam, karena KAI kan sebagai pemegang saham harus menambah permodalan. Jadi pinjaman ini adalah pinjaman untuk nantinya dipinjamkan oleh KAI ke KCIC, tapi yang meminjam KAI, dan pemerintah itu ada di belakang KAI," katanya.
"Jadi tetap risiko pertama ada di KAI sebenarnya, karena KAI kan sehat. Nah itu pemerintah tidak menjamin langsung ke KCIC. Tapi menjamin KAI," jelasnya.
(FRI)