Pada aspek lain, OECD memandang penting pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan Perjanjian Paris.
OECD memberikan perhatian terkait masih tingginya kesenjangan pembiayaan untuk pencapaian target-target yang ada, khususnya bagi negara berkembang. Sejalan dengan itu, kesenjangan juga terjadi di kawasan Asia Tenggara.
Menko Airlangga sampaikan pentingnya memperkecil kesenjangan pembangunan di antara negara ASEAN. Hal ini krusial untuk menciptakan stabilitas dan membuka potensi ASEAN sebagai kekuatan ekonomi global. Perkembangan pesat terhadap teknologi informasi menciptakan peluang dan tantangan yang signifikan.
Didapuk sebagai pembicara utama dalam Sesi “Solution-Oriented Approaches to Emerging Challenges”, Menko Airlangga sampaikan capaian penting dalam Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di bidang ekonomi digital.
Peluncuran sistem pembayaran lintas negara di kawasan Asia Tenggara dan disepakatinya ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) menjadi capaian yang perlu menjadi perhatian OECD. Implementasi pembayaran lintas negara telah menjangkau lebih dari 47 juta pengguna hanya dalam waktu satu tahun.