IDXChannel – Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk memperkuat daya saing investasi Indonesia khususnya energi baru terbarukan (EBT) dan hilirisasi di antara negara-negara kawasan ASEAN. Strategi untuk mewujudkan target tersebut yaitu melalui penandatanganan enam Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Malaysia.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, salah satu MoU yang ditandatangani adalah tentang penguatan Kerja Sama Promosi Investasi Indonesia dengan Malaysia. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia Datuk Seri Utama Tengku Zafrul Aziz di Jakarta.
“Sebelumnya saya sudah bertemu dengan Menteri Investasi Malaysia di Kantor Kementerian Investasi di Jakarta pada 8 Mei lalu. Kami sepakat untuk menyusun Nota Kesepahaman yang mendorong peningkatan promosi investasi antara Indonesia dan Malaysia. MoU ini juga wujud komitmen agar Indonesia dan Malaysia selalu berbagi informasi terkait kebijakan investasi yang ada di kedua negara,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Jumat (9/6/2023)
Bahlil menyampaikan tantangan dan persaingan investasi di Kawasan ASEAN akan semakin kompetitif ke depan khususnya terkait dengan pasokan energi hijau dan hilirisasi. Sebab itu, Indonesia memandang Malaysia sebagai sahabat dan negeri serumpun yang berniat baik membangun hubungan kerja sama investasi yang saling menguntungkan kedua pihak.
“Malaysia adalah negara serumpun kita yang punya niat baik untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan kedua negara. Dia tidak mau menang sendiri. Maka saya akan gandeng erat Malaysia. Harapannya ke depan, kedua negara dapat mendukung dan mendorong investasi melalui berbagai upaya promosi yang lebih intensif dan terarah, juga untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia maupun Malaysia khususnya di sektor prioritas seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, dan investasi berkelanjutan,” ucap Bahlil.
Lebih lanjut, Menteri Bahlil memaparkan tujuan dari penandatanganan MoU tersebut adalah untuk mendorong usaha promosi investasi bersama dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik bagi kedua negara. Ia juga menambahkan bahwa fokus sektor investasi yang didorong adalah sektor prioritas seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, dan investasi berkelanjutan.
Sebagai informasi, selama periode tahun 2017 hingga 2022, realisasi investasi Malaysia di Indonesia telah mencapai USD10,1 miliar dengan menempati peringkat ke-7 negara dengan realisasi terbesar di Indonesia dari total 157 negara.
Adapun sektor investasi terbesar yang didominasi adalah Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi, Industri Kimia Dan Farmasi, Industri Makanan, Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan, serta Industri Kertas dan Percetakan.
Di tahun 2022, tren investasi Malaysia di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar USD3,3 miliar. Melalui MoU ini diharapkan ke depannya angka investasi tersebut dapat konsisten terus meningkat.
(SLF)