sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rishi Sunak Jadi PM Baru, Siap Kembalikan Stabilitas Ekonomi Inggris?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
25/10/2022 16:29 WIB
Meskipun dipimpin perdana menteri baru, tidak menjamin ada jalan keluar dari skala tantangan ekonomi yang dihadapi oleh Inggris.
Rishi Sunak Jadi PM Baru, Siap Kembalikan Stabilitas Ekonomi Inggris? (Foto: AFP)
Rishi Sunak Jadi PM Baru, Siap Kembalikan Stabilitas Ekonomi Inggris? (Foto: AFP)

IDXChannel - Inggris mempunyai Perdana Menteri (PM) baru Setelah pengunduran diri Liz Truss yang cukup dramatis.

Adalah Rishi Sunak, pria berdarah India yang menjadi PM Inggris berdarah Asia pertama sekaligus pejabat publik terkaya seantero negeri. Setidaknya begitulah yang digambarkan oleh Reuters.

Pengunduran diri Truss menjadi sejarah dalam politik Inggris setelah rencana pemotongan pajaknya menyebabkan pasar ke dalam kekacauan. Krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya mendorong Bank of England melakukan intervensi.

Menurut Sunak, Inggris menghadapi tantangan ekonomi yang serius dan membutuhkan stabilitas dan persatuan, dalam pidato publik pertamanya sejak memenangkan pemilihan pada Senin (24/10).

“Tidak diragukan lagi kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar. Kita sekarang membutuhkan stabilitas dan persatuan, dan saya akan menjadikannya prioritas utama untuk menyatukan partai dan negara kita,” kata Sunak.

Mantan menteri keuangan Inggris tersebut harus mengendalikan kondisi negara yang sangat terpecah akibat kemerosotan ekonomi yang berpotensi membuat jutaan rakyat Inggris lebih miskin.

Sunak dikabarkan sebagai politisi terkaya di Westminster dan menjadi pemimpin kulit hitam pertama di negara itu.

Pria 42 tahun diketahui kontra dengan Boris Johnson dalam hal pemikiran dan menjadi runner-up di bawah Liz Truss pada pemilihan PM pada September lalu.

Terpilihnya Sunak disambut gembira di India serta diaspora Asia Selatan di Inggris. Sunak, yang lahir di Inggris, bercerita tentang bagaimana keluarganya memberinya peluang yang hanya bisa mereka impikan dan bagaimana Inggris memberi mereka dan jutaan orang seperti mereka kesempatan untuk masa depan yang lebih baik.

Sunak adalah salah satu orang terkaya di Inggris. Dia dan istrinya Akshata Murty adalah pewaris perusahaan teknologi India dan diperkirakan memiliki kekayaan sekitar 730 juta pound atau setara USD827 juta.

Kemenangannya mengukuhkan bahwa ia adalah warga Downing Street pertama yang lebih kaya daripada di Istana Buckingham.

Market Respon Positif, Gilt Yields Jatuh

Kemenangan Sunak direspon beragam oleh pasar. Di sektor keuangan, Pound Inggris menguat 0,1% terhadap dolar AS pada pukul 3 sore waktu London, satu jam setelah diumumkan bahwa Rishi Sunak akan menjadi perdana menteri Inggris yang baru.

Sebelumnya, Pound dikabarkan anjlok 0,2% terhadap dolar di sore hari sebelumnya.

Gilt Yields atau obligasi pemerintah juga turun tajam, dengan imbal hasil 10-tahun turun 25 basis poin dan imbal hasil 2-tahun turun 26 basis poin.

“Penurunan hasil emas di tengah berita hari ini bahwa Rishi Sunak akan menjadi perdana menteri Inggris berikutnya telah mengurangi kemungkinan konsolidasi fiskal yang signifikan,” kata Ruth Gregory, ekonom senior Inggris di Capital Economics.

Saham Eropa juga ditutup hijau pada hari Kamis setelah Liz Truss menyatakan pengunduran diri sebagai perdana menteri.

Awal pekan ini, kanselir Jeremy Hunt membalikkan hampir semua pemotongan pajak yang diumumkan dalam anggaran mini, dalam upaya untuk menenangkan kehancuran di pasar obligasi yang memaksa intervensi dari Bank of England.

Diketahui pada akhir September lalu, Bank of England melakukan intervensi pasar dengan membeli 1,195 miliar pound atau setara USD1,33 miliar obligasi pemerintah jangka panjang untuk menenangkan pasar yang terguncang akibat kebijakan pemotongan pajak.

Di London, FTSE 100 ditutup naik 0,3% dan FTSE 250 yang berfokus di dalam negeri menguat 0,8% karena sentimen pengunduran Liz Truss.

FTSE 100 ditutup menguat 0,7% lebih tinggi pada hari Jumat karena investor melihat potensi berakhirnya ketidakpastian politik Inggris dan gejolak keuangan negara karena Rishi Sunak dikabarkan akan naik jabatan.

Pergerakan Saham FTSE 100 Sebulan Terakhir

"Pasar telah memberi isyarat bahwa Rishi Sunak akan diberi waktu untuk memperbaiki ekonomi nasional, jatuhnya gilt yields akan memberi ekonomi Inggris kesempatan kedua untuk kembali ke jalurnya," ujar Danni Hewson, analis keuangan di AJ Bell.

Namun ia juga mengingatkan, meskipun dipimpin perdana menteri baru, tidak menjamin ada jalan keluar dari skala tantangan ekonomi yang dihadapi oleh Inggris.

"Meski begitu, PM baru masih harus bekerja keras untuk memulihkan stabilitas di mata pasar keuangan," imbuh Ruth Gregory.

Diketahui ekonomi Inggris memang berada dalam kekacauan terparah di tahun ini. Setelah keputusan Brexit pada 2016, sepertinya tantangan ganda kini dihadapi negeri monarki tersebut dampak dari adanya perang Rusia-Ukraina.

Skala krisis ekonomi Inggris telah mencakup pada kondisi krisis energi hingga pasar saham dan obligasi yang bergejolak. Inflasi Inggris juga mencapai dua digit mencapai 10,1% pada September 2022, melonjak signifikan dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar 3,1%.

Kemenangan Sunak hendaknya tidak terlalu ditanggapi dengan suka cita berlebihan karena segudang pekerjaan rumah ekonomi Inggris lebih penting untuk terus dikawal. (ADF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement