Terkoreksinya saham BBRI juga ditengah rencana perseroan yang akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022. Adapun pembagian dividen interim itu maksimal Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham.
Dengan total nilai tersebut, dividen interim Rp4,59 triliun disetor ke pemerintah, selebihnya sekitar Rp4,04 triliun akan dibagikan kepada publik. Adapun pembayaran dividen pada tanggal 27 Januari 2023.
"Pembagian dividen interim merupakan komitmen BRI sebagai BUMN berkontribusi bagi negeri. Selain itu BBRI telah memiliki empat syarat untuk tumbuh secara berkelanjutan," jelas Direktur Utama BRI Sunarso.
Pada penutupan perdagangan di sesi II, saham BBRI melemah di 1,42%, belum mampu balik ke level 4.900 dan ditutup pada 4.870.
(SLF)