“Menurut mereka, ini justru harga yang dijual lebih murah ya enggak apa-apa. Tapi kalau saya tetap pro BUMN,” kata Marwan di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Sebab, jika Pertamina mendapatkan keuntungan dari penjualan BBM, laba tersebut akan masuk APBN. Artinya, keuntungan bisa dinikmati seluruh rakyat.
Karena itu, Marwan menuturkan terbukanya peluang pihak swasta untuk menjual BBM dengan RON 90 bukan langkah positif. Dia lantas menyarankan pemerintah menarik kompensasi kepada swasta sebelum menerbitkan izin penjualan BBM jenis tersebut. Sebab, dalam jangka waktu tertentu, Pertamina akan menanggung kerugian.
“Karena Vivo tidak membangun SPBU di daerah, perusahaan harus bayar kompensasi ke pemerintah dan pemerintah bisa transfer ke Pertamina,” kata Marwan.
"Bagi konsumen memang oke, banyak pilihan. Tapi bagi BUMN, itu mengurangi kemampuan cross subsidi ke daerah-daerah yang memang harus disuplai Pertamina. Meskipun dalam rangka jual rugi,” tutur Marwan.