Lalu yang keempat adalah Sragen dengan kenaikan kasus 338% dan BORnya mencapai 74,84%. Kemudian yang kelima adalah Bandung dengan kenaikan kasus 261% dan BOR mencapai 82,73%. Sementara keenam adalah kota Cimahi dengan kenaikan kasus 250% dan BOR mencapai 76,6%.
“Yang ketujuh adalah Pati dengan kenaikan kasus 205% dan BOR mencapai 89,57%. Yang kedelapan adalah kota Semarang dengan kenaikan kasus 193% dan BOR mencapai 87,95%. Serta yang kesembilan adalah Pasaman Barat dengan kenaikan kasus 157% dan BOR mencapai 75%,” tuturnya.
Sementara itu 4 daerah lainnya kondisi BORnya sudah di atas 70% tapi peningkatan kasusnya tidak lebih dari 100%. Menurutnya keadaan ini juga patut diwaspadai dan perlu tindak lanjut segera agar tidak semakin parah.
“Keempat kabupaten kota tersebut, yang pertama adalah Purwakarta dengan kenaikan kasus 78% dan BORnya mencapai 80,69%. Yang kedua adalah Bandung Barat dengan kenaikan kasus 64% dan BORnya mencapai 71,77%. Yang ketiga adalah kota Bandung dengan kenaikan kasus 40% dan BORnya mencapai 75,28%. Serta yang terakhir keempat adalah blora dengan kenaikan kasus 13% dan bor nya mencapai 76,42%,” katanya.
Dia ingin agar masing-masing kepala daerah di 13 kabupaten/kota tersebut segera mengambil langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan.
(IND)