"Sayangnya perkembangan vaksin booster cenderung stagnan dengan cakupan tertinggi berasal dari Bali mencapai 58 persen disusul Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogjakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur namun belum mencapai 50 persen," katanya saat konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal Youtube BNPB Indonesia, Rabu (13/7/2022).
"Bahkan 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen," lanjutnya.
Karena itu, Wiku meminta masyarakat untuk mendukung target pemerintah dalam hal peningkatakan cakupan vaksinasi booster minimal 30 persen dalam waktu dekat.
Pemerintah juga, kata Wiku telah berupaya menyediakan sentra vaksinasi bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) baik unsur pemerintah maupun swasta.
"Beberapa daerah telah berhasil mencapai cakupan vaksinasi Booster di atas persentase nasional seperti Provinsi DKI Jakarta 49,76 persen dan Bali 58,28 persen," tandasnya. (RRD)