Jonathan Simanjuntak/MPI
IDXChannel - Rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dari Cikarang hingga Balaraja diyakini akan menekan 202 ribu pengguna kendaraan pribadi dari Bekasi ke Jakarta.
Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyebut, satu juta warga Bekasi menggunakan kendaraan pribadi sebagai mobilitasnya menuju DKI Jakarta.
"Kalau misalkan ini dibangun, MRT itu akan mengurangi hampir 220 ribu perjalanan. Bayangkan kalau 220 ribu tadinya bawa mobil semua, jadi jumlah kendaraan yang akan beroperasi di DKI Jakarta akan berkurang," kata Tri Adhianto kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Menurut Tri, kehadiran moda transportasi umum baru ini akan disambut baik masyarakat. Hal ini sebagaimana munculnya moda transportasi kereta rel listrik (KRL) yang juga diminati warga Kota Bekasi untuk bertransportasi menuju Jakarta.
"Warga masyarakat menjadi lebih nyaman karena ada kepastian waktu perjalanan. Kemudian kenyamanan dan keamanan," jelasnya.
Kehadiran MRT di Kota Bekasi, jelas dia, juga akan mengubah perilaku warga untuk menggunakan transportasi umum. Sehingga dampak lainnya akan mengurangi penumpang kendaraan di jalan raya.
"Saya kira ini akan mengubah habit (kebiasaan), perilaku orang akan beralih ke transportasi umum. Seperti di Jakarta, orang jalan kaki jauh-jauh aja gapapa naik busway, karena sudah terbiasa dan itu melakukan pembiasaan harus dipaksa awalnya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Pembangunan MRT Jakarta fase tiga yang akan membentang sepanjang 84,1 kilometer dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten sedang dipersiapkan. Pembangunan fase tiga terbagi menjadi dua fase rute dalam Jakarta maupun luar Jakarta.
"Fase 3 koridor East-West MRT Jakarta direncanakan akan membentang sepanjang sekitar 84,1 kilometer dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten, melewati wilayah DKI Jakarta sepanjang sekitar 33,7 kilometer," cuit laman Twitter @mrtjakarta dikutip, Selasa (21/2/2023).
(DES)
