sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Satu Tahun Kinerja Pangan Nasional, Zulhas: Nol Persen Impor Beras, Surplus 4 Juta Ton

Economics editor Nia Deviyana
21/10/2025 14:59 WIB
Untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, Indonesia berhasil menekan impor beras hingga nol persen dan mencapai surplus 4 juta ton beras.
Satu Tahun Kinerja Pangan Nasional, Zulhas: Nol Persen Impor Beras, Surplus 4 Juta Ton. Foto: Kemenko Pangan.
Satu Tahun Kinerja Pangan Nasional, Zulhas: Nol Persen Impor Beras, Surplus 4 Juta Ton. Foto: Kemenko Pangan.

IDXChannel – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan capaian Indonesia di sektor pangan nasional selama satu tahun

Untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, Indonesia berhasil menekan impor beras hingga nol persen dan mencapai surplus 4 juta ton beras.

Zulhas menyampaikan capaian ini merupakan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto dan menjadi hasil kerja kolaboratif antar kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kemenko Pangan.

"Tahun lalu kita impor 4,52 juta ton beras. Tahun ini, nol persen impor. Produksi kita tumbuh 12,4 persen, diperkirakan mencapai 34 juta ton. Nilai Tukar Petani naik dari 116 menjadi 124,36, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hasil nyata ini karena dukungan Presiden Prabowo dan bukti konkret bahwa kerja keras dan sinergi superteam lintas sektor membawa hasil nyata bagi rakyat," ujar Zulhas dalam Townhall Satu Tahun Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Selasa (21/10/2025).

Dia menyebut superteam pangan nasional selama satu tahun ini bergerak cepat menjaga produksi, distribusi, hingga harga pangan. 

Kemenko Pangan berperan sebagai orkestrator kebijakan, memastikan setiap program kementerian dan lembaga berjalan selaras dan berdampak langsung ke petani dan masyarakat.

"Dalam satu tahun, Kemenko Pangan telah mengoordinasikan 7 Instruksi Presiden (Inpres), 6 Peraturan Presiden, 3 Keputusan Presiden (Keppres) dan 2 Peraturan Pemerintah yang berfokus pada kedaulatan pangan, pengendalian harga, waste to energy, kemandirian energi dan penguatan ekonomi petani," ujarnya.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement