Menurutnya, pasca pandemi Covid-19 hubungan dagang Indonesia dengan banyak negara perlu direvitalisasi dan diadaptasi. "Bukan hanya adaptasi, kita perlu juga transformasi," ucap dia.
Selama ini, hubungan dagang Indonesia sudah bagus. Setiap tahun, rata-rata 23 persen ekspor Indonesia ditujukan ke China. Tidak ada negara dengan porsi tujuan ekspor Indonesia melebihi China.
Meski demikian, promosi perdagangan China- Indonesia masih terus dilakukan. Fokus utamanya meningkatkan jaringan rantai pasok industri di antara kedua negara.
Dwinanto mengatakan, forum yang diselenggarakan CCPITCSC perlu terus digalakkan. "Kami mengundang pelaku usaha China melihat peluang di Indonesia," ucap Dwinanto
Sementara, Wakil ketua Departemen Bapepan Kadin, Kevin Wu, menilai kegiatan tersebut bagian dari sinergi pengusaha Indonesia dan Tiongkok. Sebagai rumah besar pengusaha Indonesia, Kadin akan terus berusaha mempertemukan pengusaha Indonesia dengan berbagai negara.
"Kami mengharapkan hubungan dua arah. China punya Jalur Sutera, Indonesia punya Jalur Rempah. Indonesia sudah terkenal berabad lalu. China mitra dagang Indonesia sejak dulu," pungkas Kevin.
(FRI)