Program Kartu Prakerja ini juga telah melibatkan layanan teknologi finansial (fintech) dengan bank. Program ini juga mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
Dalam program ini, dari 27 persen peserta yang belum memiliki rekening tabungan maupun e-wallet kini akhirnya bisa memilikinya.
Airlangga menambahkan jika penerima program mengaku telah mengalami peningkatan kompetensi, keilmuan maupun keterampilan setelah mengikuti Program Kartu Prakerja. Bahkan, banyak pula alumni program ini yang akhirnya membuka usaha dan mendapat penyaluran dana KUR atas usaha baru mereka.
Tak heran, jika hasil studi Bank Dunia menyebut Program Kartu Prakerja sebagai satu-satunya program yang memberikan dampak positif dan signifikan terhadap modal usaha, konsumsi rumah tangga, dan tabungan. (TIA)