Di sisi lain, konsumsi listrik secara konsisten tumbuh positif selama empat bulan terakhir, didukung pertumbuhan listrik industri seiring subsidi listrik yang diberikan Pemerintah.
“Hal ini juga mengindikasikan bahwa sektor industri masih dapat beroperasi selama masa ppkm. Selanjutnya, Neraca Perdagangan bulan Juli menunjukkan surplus senilai USD2,59 miliar atau terakumulasi sebesar USD14,42 miliar dari Januari 2021 didukung pertumbuhan ekspor-impor,” ungkapnya.
Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 29,32 persen (yoy), dikontribusikan oleh ekspor batu bara, minyak kelapa sawit, besi dan baja dasar, dan gas alam. Pertumbuhan ekspor terutama didorong oleh faktor kenaikan harga komoditas global.
“Sementara kinerja impor tumbuh sebesar 44,44 persen (yoy), didorong pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal yang masih positif. Hal tersebut mengindikasikan aktivitas produksi masih dapat berjalan dengan adaptasi protokol kesehatan yg ketat di tengah PPKM Level 4.”, tambahnya.
Meskipun demikian, masyarakat harus terus dijaga dan pengendalian pandemi akan terus ditingkatkan, termasuk pelaksanaan disiplin protokol kesehatan 3T (Testing, Tracing and Treatment) dan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas) serta mempercepat vaksinasi untuk mencapai target 208 juta penduduk di akhir tahun 2021. (NDA)