sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sepertiga Orangtua Amerika Rela Utang Demi Pendidikan Anak

Economics editor Dinar Fitra Maghiszha
22/08/2021 14:37 WIB
Survei dari aplikasi fintech di Amerika menunjukkan sepertiga orang tua rela utang demi pendidikan anaknya.
Sepertiga Orangtua Amerika Rela Utang Demi Pendidikan Anak (Dok.Shutterstock/MNC Media)
Sepertiga Orangtua Amerika Rela Utang Demi Pendidikan Anak (Dok.Shutterstock/MNC Media)

IDXChannel - Sebuah survei dari aplikasi financial technologi (fintech) lending atau layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi di Amerika Serikat (AS), Lending Tree, menunjukkan sepertiga orang tua rela mengambil pinjaman demi persiapan pendidikan anak-anak mereka.

Menggunakan margin eror yang tipis, survei ini membuktikan banyak orang yang mementingkan pendidikan di tengah kriris ekonomi yang melanda Negeri Paman Sam.

Kepala Analis Kredit Lending Tree Matt Schulz menyebut bahwa jumlah rata-rata orang tua untuk membelanjakan keperluan sekolah anak mereka mencapai $498 atau setara Rp7,1 juta.

"Jumlah pengeluaran tersebut membuat banyak orang berutang," ujarnya, dilansir Yahoo Finance, Jumat (20/8/2021)

Schulz mengatakan inflasi adalah faktor yang memengaruhi peningkatan belanja konsumen yang m sebagian besar sedang empersiapkan tahun ajaran baru sekolah anaknya.

Namun dirinya meyakini tantangan yang dihadapi para orang tua adalah ketidakpastian ekonomi di tengah Covid-19.

"Tidak diragukan bahwa inflasi adalah masalah, tetapi saya pikir mungkin masalah terbesarnya adalah banyak ketidakpastian yang kita lihat di sejumlah distrik sekolah di seluruh negeri. Orang tua harus siap tidak hanya untuk menyekolahkan anaknya saja, tetapi juga harus siap jika ada lonjakan besar kasus Covid-19 dan membuat diliburkan," katanya.

Artinya, pengeluaran untuk barang-barang kebutuhan sekolah bertambah dengan aneka keperluan kesehatan.

"Berarti Anda tidak hanya membeli tas, kotak makan, dan buku catatan saja, tetapi bersama dengan hal-hal seperti pembersih tangan, masker yang sudah menjadi kenyataan hidup ke mana pun Anda pergi sekarang. Semuanya bertambah dan ini adalah harga yang mahal," tuturnya.

Schulz juga mencatat bahwa pembukaan kembali toko-toko ritel di sejumlah wilayah mengubah kebiasaan belanja banyak orang tua.

Dirinya mencatat bahwa seperempat orang tua mengatakan akan memilih belanja keperluan sekolah anaknya secara daring. Belanja langsung dinilai dapat menghemat pengeluaran.

"Ada banyak hal yang bisa Anda temukan saat berbelanja di toko langsung, seperti ketika Anda memerlukan pensil dan kertas mungkin Anda bisa temukan sedikit lebih murah di tokonya langsung daripada di pengecer daring," ungkapnya. 

(IND) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement