sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Setelah LCGC, PLN Berharap Pemerintah Beri Insentif Kendaraan LCEV

Economics editor Oktiani Endarwati
22/11/2021 11:29 WIB
Pemerintah memberikan insentif pada kendaraan LCGC sehingga harganya terjangkau bagi masyarakat. Hal sama juga diharapkan diberikan ke kendaraan LCEV.
Setelah LCGC, PLN Berharap Pemerintah Beri Insentif Kendaraan LCEV (FOTO: MNC Media)
Setelah LCGC, PLN Berharap Pemerintah Beri Insentif Kendaraan LCEV (FOTO: MNC Media)

Bob menambahkan, dari sisi konsumsi bahan bakar mobil listrik terbukti lebih efisien dibandingkan mobil konvensional. Untuk 1 kilo Watt hour (kWh) listrik mampu menggerakkan mobil listrik sejauh 10 kilometer (km), sama dengan konsumsi mobil konvensional untuk 1 liter bensin.

"Penghematannya di mana? Katakanlah menggunakan Pertamax yang satu liter sekitar Rp9.000, 1 kWh listrik tegangan rendah sekitar Rp1.444. Itu berarti dapat penghematannya mencapai enam kalinya, sangat hemat sekali," tuturnya.

Meski begitu, dia mengakui dengan menggunakan mobil listrik akan meningkatkan tagihan listrik rumah. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan biaya pengeluaran untuk BBM bulanan, tentunya akan berbeda jauh.

"Terlebih PLN ada program diskon pengisian mobil listrik dari jam 10 malam sampai 5 pagi. PLN juga menyediakan program tambah daya bagi pemilik mobil listrik dengan memberi diskon penambahan yang tadinya maksimal Rp4,5 juta menjadi hanya Rp150.000 saja," ucapnya.

Selain mengisi mobil di rumah, PLN juga sudah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan membuka kesempatan pihak swasta ikut menyediakan fasilitas pengisian energi kendaraan listrik tersebut, dengan begitu bisa menjadi peluang usaha baru. Berbeda dengan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), SPKLU bisa dibangun dengan lebih sederhana dan tidak memerlukan lahan yang besar.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement