sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sisi Positif dan Negatif Kala Harga Emas Dunia Kembali Melonjak

Economics editor Anggie Ariesta
12/04/2024 07:57 WIB
Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Kamis (11/4/2024) waktu setempat
Sisi Positif dan Negatif Kala Harga Emas Dunia Kembali Melonjak. (Foto: MNC Media)
Sisi Positif dan Negatif Kala Harga Emas Dunia Kembali Melonjak. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Kamis (11/4/2024) waktu setempat. 

Hal ini terjadi usai data harga produsen Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan yang berarti meningkatkan harapan penurunan suku bunga tahun ini.

Mengutip Reuters, harga emas dunia yang selalu melambung juga karena kekhawatiran geopolitik yang terus berlanjut menambah kilau logam tersebut.

Harga emas di pasar spot tercatat naik 1,1% menjadi USD2,360.52 per ounce. Harga emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa untuk sesi ke delapan berturut-turut sejak Selasa kemarin. Sedangkan emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi pada USD2,372.7.

Pengamat pasar uang dan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas melonjak dengan salah penyebabnya tensi gejolak geopolitik baik di Timur Tengah dan Eropa. Sehingga para investor kembali melakukan pembelian terhadap harga emas.

"Untuk fundamental murninya, setelah melihat data tenaga kerja di hari jumat begitu bagus, maka bank sentral as kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga secepatnya di bulan Juni," kata Ibrahim seperti dikutip Jumat (12/4/2024).

Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) naik 0,2% bulan ke bulan di bulan Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

"Data PPI dirilis sedikit lebih rendah dari perkiraan dan hal ini tetap menghidupkan harapan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun – sebagai hasilnya harga emas naik,” kata David Meger, Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Para pelaku pasar juga bertaruh bahwa The Fed dapat memulai penurunan suku bunga paling cepat pada pertemuannya di akhir bulan Juli, setelah data inflasi dirilis.

Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Menurut Ibrahim, wajar harga emas kembali mengalami penguatan di level tertingginya di bulan April dan ada kemungkinan besar setelah ada koreksi bisa saja ketegangan Timur Tengah kembali memanas,

"Ini yang membuat harga emas secara teknikal itu akan menuju ke 2.370, tren kenaikan masih cukup tinggi sampai benar-benar ada gencatan senjata di Palestina," ungkap Ibrahim.

(DKH)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement