Dwi pun menyoroti peningkatan keberhasilan dalam melakukan reaktivasi sumur dan penambahan lapangan migas yang aktif.
SKK Migas berhasil mereaktivasi 1.142 sumur pada 2023, naik dari 968 sumur di 2022. Sementara lapangan migas yang aktif mencapai 398, meningkat dari 392 lapangan pada tahun sebelumnya.
Tidak hanya melakukan peningkatan, lanjutnya, SKK Migas juga berhasil menurunkan frekwensi unplanned shutdown di lapangan menjadi 859 kejadian dari 908 kejadian pada 2022.
Bahkan, potensi kehilangan produksi minyak di lapangan turun signifikan menjadi 8.157 barel minyak per hari (BOPD) dari 12.134 BOPD tahun sebelumnya.
"Capaian ini merupakan hasil dari kolaborasi dan kerjasama yang baik antara SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam upaya mencapai target jangka panjang pada 2030. Meskipun masih terdapat perbedaan antara long term plan dan realisasi saat ini, pencapaian ini diharapkan menjadi entry point yang baik untuk memperkuat optimisme pada 2024," tuturnya.
(DES)