IDXChannel - Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy, India jauh lebih siap dalam hal industri electric vehicle (EV) atau mobil listrik. Itu sebabnya, pabrikan asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc, memilih negara itu dibandingkan Indonesia.
Yusuf melihat, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki India sudah lebih dulu memiliki kemampuan untuk pengembangan mobil yang sedang menjadi tren di dunia ini. Sedangkan Indonesia sendiri baru mengawali proses pengembangan industri kendaraan listrik.
"Selain SDM, kesiapan atau iklim investasi relatif lebih baik dan stabil," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Jumat (26/2/2021).
Dia melanjutkan, ekspektasi terhadap investasi Tesla di Indonesia yang berkembang di masyarakat memang cukup besar. Tesla sebagai ikon mobil listrik akan menarik produsen komponen otomotif lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.
"Saya kira ini kembali lagi bahwa tidak hanya Indonesia yang bertarung untuk merebut investasi. Tentu banyak negara berupaya menarik investasi masuk apalagi konteksnya setelah pandemi," jelasnya.