"Kita tetap waspada dan optimis dengan langkah-langkah pemerintah dari sisi penguatan ekonomi, seperti hilirisasi, transformasi di bidang energi yang juga menjadi daya tarik atau pertanyaan dari perusahaan Jepang yang beroperasi di regional dan dunia, serta yang memiliki operasi di Indonesia," terangnya.
Lebih jauh katanya, fokus para pemimpin perusahaan Jepang, yakni transisi energi Indonesia yang ramah lingkungan. Ini karena banyak perusahaan energi Jepang di Indonesia.
"Mereka ingin tahu bagaimana policy-nya, insentif yang diberikan untuk bisa meningkatkan partisipasi swasta," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, diakuinya, perusahaan Jepang juga tertarik dengan pembangunan IKN Nusantara. Dia menjelaskan, skenario dan kemajuan pembangunan, serta kebijakan di Kalimantan untuk pembangunan IKN.
"Saya memberikan pemapasaran jangka panjang dari IKN sesuai UU, dan insentif fiskal yang sudah dilahirkan untuk meningkatkan partisipasi swasta," ucap Sri Mulyani.
Terakhir, menurutnya, perusahaan Jepang kepincut dengan teknologi digital dan keuangan, terutama fintech di Indonesia. "UU P2SK yang baru juga saya bahas dan bagaimana implementasinya," imbuh Sri Mulyani.
(FAY)