“Seluruh dunia sekarang berikhtiar untuk menghindarkan dampak katastropik dari climate change ini dan momentum ini sekarang meningkat di dalam beberapa pertemuan para pemimpin-pemimpin dunia,” katanya.
Indonesia sebagai salah satu negara yang besar dari sisi geografi, jumlah penduduk, size ekonomi, akan menjadi negara yang diperhitungkan dan bahkan akan dilihat di dalam partisipasinya untuk menangani risiko perubahan iklim ini, termasuk emisi karbon.
“Carbon emission itu seluruh dunia terkena dan bisa siapa saja mengeluarkan emisi, maka kita juga harus mampu mendudukkan Indonesia di dalam konteks ancaman global ini dan sekaligus mendudukkan Indonesia di dalam konteks kesiapan kita sehingga kita tidak didikte, tapi kita justru ikut membentuk apa yang disebut tatanan global baru. Indonesia tidak seharusnya selalu dalam situasi menunggu dan defensif dan kemudian negara lain atau otoritas lain membuat regulasi, baru kita tergopoh-gopoh menyesuaikan,” ujar Sri Mulyani. (RAMA)