IDXChannel - Starbucks memangkas target penjualan tahunannya karena perang Israel-Palestina memberikan tekanan terhadap bisnisnya di Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (31/1/2024), jaringan kedai kopi terbesar di dunia ini juga memperkirakan permintaan yang lebih lemah sepanjang periode Januari-Maret 2024.
Pada periode Oktober-Desember 2023, penjualan secara global lebih rendah ekspektasi pasar, dipicu salah satunya oleh melambatnya permintaan kopi dan minuman dingin di Amerika Serikat (AS).
"Ada dampak signifikan terhadap penjualan di Timur Tengah," kata CEO Starbucks Laxman Narasimhan seusai rilis kinerja keuangan perusahaan.
Sejumlah konsumen melancarkan aksi protes dan boikot karena Starbucks dianggap mendukung Israel. Selain di Timur Tengah, dampaknya juga terasa di AS.