sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Stok di Pasar Habis, Pedagang Curhat Tak Kedapatan Beras Bulog

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
22/02/2023 13:46 WIB
Tingginya minat masyarakat menengah ke bawah terhadap beras Bulog ini karena harganya lebih terjangkau dibandingkan beras medium merek lain.
Stok di Pasar Habis, Pedagang Curhat Tak Kedapatan Beras Bulog (FOTO:MNC Media)
Stok di Pasar Habis, Pedagang Curhat Tak Kedapatan Beras Bulog (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pedagang di pasar tradisional Mangunjaya, Bekasi mengeluhkan kekosongan beras Bulog yang ada di Pasar Beras Induk Cipinang.

Alhasil, kini konsumen yang datang ke lapaknya tidak bisa lagi membeli beras Bulog. 

"Sekarang beras Bulog di pasar Cipinang itu udah kosong belum ada masuk lagi. Yang nyari banyak. Sekarang kalau pembeli ke kesini nyari beras Bulog, saya bilang kosong terus," ujar Sunardi saat ditemui MNC Portal Indonesia, Rabu (22/2/2023).

Ia menuturkan, tingginya minat masyarakat menengah ke bawah terhadap beras Bulog ini karena harganya lebih terjangkau dibandingkan beras medium merek lain.

Oleh karena itu Sunardi meminta pemerintah agar lebih gencar dan konsisten melakukan operasi pasar agar stok terus tersedia. 

"Harusnya pemerintah memperbanyak jumlah kuota impor. 500.000 ton itu kurang. Sekarang aja 200.000 ton udah habis dari 2 minggu lalu," ungkap Sunardi. 

Di samping itu, ia juga menilai, tingginya harga beras yang masih berlangsung hingga hari ini karena tidak gencarnya pemerintah dalam operasi pasar. Menurutnya, jika pemerintah gencar dan memperbanyak kuota impor, harga beras bisa turun. 

"Karena kan banyak orang sekarang beralihnya ke beras Bulog. Karena harganya lebih terjangkau bukan murah ya tapi terjangkau mereka bisa makan. Kalo enak murah tergantung lauk kalau makan," imbuh Sunardi. 

Sebagai informasi, sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan Indonesia bakal kedatangan beras impor sebanyak 500.000 ton secara bertahap dengan target hingga Februari 2023 mendatang. 

Adapun pada akhir Desember 2022, sebanyak 200.000 ton beras sudah dibongkar dan didistribusikan. Artinya tersisa 300.000 ton beras lagi yang belum sampai ke Indonesia. 


(SAN)

Advertisement
Advertisement