Sementara kenaikan tersebut merupakan langkah ke arah yang benar bagi Turki, namun ternyata strategi itu tidak akan cukup berpengaruh dalam upaya bank sentral untuk menjinakkan inflasi. Ekonom memperkirakan lonjakan suku bunga menjadi 20%, sementara Goldman Sachs memperkirakan akan mencapai setinggi 40%.
Inflasi di Turki mencapai level tertinggi dua dekade sebesar 85,5% pada bulan Oktober, dan sejak itu turun menjadi sekitar 40% pada bulan Mei.
Namun masih banyak ruang bagi inflasi untuk turun di negara ini, dan kenaikan suku bunga sering dipandang sebagai obat yang diperlukan untuk menjinakkan inflasi, meskipun seringkali berdampak negatif pada ekonomi.
(SLF)