“Saya minta kepada BLK Surakarta untuk selalu mengikuti kebutuhan masyarakat, kebutuhan dunia usaha dan industri, tadi juga ditandatangani perjanjian kerja bersama Pemerintah Kota Surakarta dengan dunia usaha dan industri,” katanya.
BLK Surakarta adalah salah satu BLK UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat) yang dikelola oleh Ditjen Binalattas, Kemnaker. BLK ini berdiri pada tahun 1947 dan menjadikannya sebagai BLK tertua di Indonesia. Sebelum adanya kejuruan barista jamu, BLK Surakarta telah memiliki 12 program kejuruan, yaitu teknik otomotif, teknik manufaktur, teknik listrik, teknik las, teknik elektronika, TIK, bisnis dan manajemen, bangunan, garmen apparel, industri kreatif, processing, dan refrigerasi.
“Kami konsentrasi utnuk meningkatkan kompetensi, terutama bagi teman-teman yang belum mendapatkan pekerjaan, kami menyiapkan pasar kerja, meningkatkan kompetensi. Di samping itu kami juga konsentrasi meningkatkan kompetensi bagi calon pelaku usaha mikro dan kecil,” ucapnya.
Meskipun BLK Surakarta berstatus UPTP, Ida meminta Pemda untuk mampu memaksimalkan keberadaannya serta mendukung tumbuh kembangnya BLK Surakarta.
“Yang dibutuhkan sekarang adalah sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah paerah dan dunia industri, karena akibat dari pandemi ini pengangguran kita cukup tinggi. Kita menyiapkan pascacovid ini mereka akan bekerja kembali, kita lakukan dengan pelatihan kompetensi atau menyiapkan mereka menjadi wirausahawan,” pungkasnya. (RAMA)