IDXChannel - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban memberi penjelasan tentang varian Delta dari India atau B1617.2. Mulai dari gejalanya yang mirip flu biasa, lebih menular, hingga menginfeksi lebih banyak anak-anak.
Lalu yang menjadi pertanyaan besar, apakah vaksin yang sudah ada bisa melindungi kita dari Varian Delta? Dan di mana varian Delta paling banyak ditemukan di Indonesia? Zubairi pun mengatakan bahwa varian Delta ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah.
“Dalam catatan saya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Ada 104 kasus. Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS (whole genome sequence) atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar,” ungkap Zubairi lewat akun media sosial pribadinya, Rabu (16/6/2021).
Apakah gejalanya berbeda?
“Ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman. Varian Delta atau yang baru, gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat,” kata Zubairi.
Mengapa Delta lebih menular?
“Karena varian ini memiliki mutasi yang membantunya menyebar sekaligus menghindari sistem imunitas secara parsial,” jelasnya.