Ade Suhardi
IDXChannel - Plt. Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi, melepas ekspor tiga kontainer atau sekitar 18 ton dengan nilai USD90 ribu produk olahan unggas Indonesia ke Singapura.
Berbagai produk tersebut berasal dari PT Malindo Food Delight dengan merek SunnyGold dan Ciki Wiki varian karage dan nuget.
Arief mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi produsen pangan dunia, salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional.
"Hari ini kita dorong tiga kontainer dari Malindofood ke Singapura, ke depan juga akan ke Jepang, dalam waktu dekat juga, kita harusnya buka pasar-pasar lain. United Arab Emirates (UEA) juga akan kita dorong agar masuk, sebenarnya Indonesia bisa menjadi produsen pangan dunia," ujar Arief di lokasi usai pelepasan ekspor di Cikarang, Bekasi, Jumat (20/10/2023).
Arief menyebut, selain Jepang, Singapura menjadi salah satu negara yang dikenal ketat keamanan pangannya. Keberhasilan produk Indonesia menembus pasar Singapura, kata Arief, menjadi bukti bahwa produk peternakan Indonesia sangat berkualitas.
Selain membuka peluang ekspor bagi produk pertanian lainnya, ia berharap produksi dalam negeri dapat diperkuat sehingga upaya menekan importasi dapat terlaksana secara maksimal.
“Kalau produk kita sudah masuk Singapura, sudah masuk Jepang, (negara) yang lain itu mudah sekali, sehingga hari ini kita dorong terus, ekosistem pangan Indonesia, begini cara mengelola pertanian Indonesia, kita kurangi secara berkala importasi, dorong produksi dalam negeri," tegasnya.
Pada yang sama, Rewin Hanrahan, Direktur PT Malindo Feedmill Tbk mengatakan bahwa dengan pemesanan kembali atau repeat order dari pihak buyer Singapura menandakan bahwa produk dalam negeri mendapat respons pasar yang baik di Singapura, di tengah persaingan yang ketat dan tingkat ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.
"Ini juga menjadi momentum penting bagi kami, bahwa produk Malindo artinya produk Indonesia bisa menembus negara yang menjadi pusat perekonomian di Asia Tenggara bahkan dunia internasional," ujar Rewin.
