IDXChannel – Peningkatan wisatawan yang datang berimbas pada okupansi hotel di Kota Batu. Saat ini pelaku perhotelan bisa sedikit tersenyum dengan adanya kenaikan jumlah wisatawan yang hadir.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi mengakui, peningkatan okupansi hotel telah mulai tampak sejak September pertengahan lalu. Seiring berjalannya waktu kian hari mulai membuat okupansi hotel kian stabil.
“Alhamdulillah hotel sudah mulai stabil, baguslah untuk PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) rata – rata weekend 50 persen, malam minggu sudah 70 persen, kalau di weekday masih 10 – 15 persen, nggak sampai 20 persen,” kata Sujud ditemui di Kota Batu, pada Sabtu (9/10/2021).
Menurutnya, jumlah okupansi tersebut termasuk bagus di saat masa pandemi Covid-19. Apalagi adanya pelonggaran – pelonggaran aturan PPKM juga menjadi angin segar
“Kelonggaran penyekatan berpengaruh, lumayan naik kunjungan. Ini sudah mulai pulih, dalam kondisi pandemi Covid-19, bukan dalam kondisi normal. Untuk jumlah kamar hotel yang disiapkan, itu mengikuti ketentuan 50 persen. Itu penuh semua,” terangnya.
“Tamunya masih didominasi Surabaya raya kebanyakan, tapi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja, sudah masuk juga,” tambahnya.
Sedangkan Marketing dan Public Relation Manager Jatim Park Group Titik S. Ariyanti menuturkan, adanya kenaikan signifikan dari okupansi hotel imbas mulai berdatangannya wisatawan di Kota Batu.
“Wisatawan kebanyakan dari luar kota, keluarga, rombongan bus ya mulai ada juga, mulai kelihatan, mulai pulih, hotel - hotel kalau weekend mulai kelihatan (meningkat okupansinya),” ujarnya.
Dirinya memprediksi Sabtu Minggu ini jumlah wisatawan kian meningkat. Sebab penutupan Wisata Gunung Bromo menjadikan wisatawan yang telah terjadwal berangkat berwisata, akan mengalihkan lokasi berwisatanya.
“Sabtu Minggu kemarin kita 100 persen, itu bagus, sudah mulai hidup. Apalagi weekend ini Bromo tutup kita kecipratan. Jadi itu bagus sebenarnya mulai hidup,” pungkasnya. (TIA)