Advenia Elisabeth/MPI
IDXChannel - Harga cabai yang meroket, khususnya jenis rawit merah membuat masyarakat menjerit. Pasalnya, di pasar tradisional satu kilogramnya saja sudah tembus Rp100.000.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan angkat bicara. Dia mengatakan, harga cabai yang tinggi tersebut hanyalah sementara sampai menunggu panen pada Februari mendatang.
"Saya sudah berbicara dengan asosiasi cabai. Mereka sudah menyampaikan bahwa ini sementara karena akan mulai panen lagi nanti bulan Februari," terang Oke kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (28/12/2021).
Lanjutnya, perihal penyebab harga cabai bisa meroket tajam. Menurut Oke, itu lantaran pengaruh cuaca di mana Indonesia tengah mengalami musim hujan, serta sudah memasuki fase akhir panen raya.
"Ini karena berkurangnya pasokan. Musim panen raya mulai memasuki fase akhir, akibatnya sekarang supply berukurang. Di tambah lagi Indonesia sedang musim hujan," bebernya.
