"Kedua, telah dilakukan upaya penanganan oleh Pertamina sebelum dan sesaat setelah kejadian termasuk kebutuhan pengungsi berupa logisitik dan kesehatan," paparnya.
Ketiga, keluhan masyarakat pada saat sebelum kejadian kebakaran kilang minyak tersebut tidak direspon oleh PT Pertamina dan tidak ada keterbukaan informasi mengenai kondisi kilang minyak Balongan PT Pertamina pada saat sebelum kejadian yang dialami.
"Keempat, tidak ada mekanisme mitigasi bencana karena gagal teknologi yang berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Indramayu," jelas Hery.
Kelima, insiden kebakaran Pertamina tidak memengaruhi pasokan BBM. dari 71 tangki, yang terbakar hanya 4 tangki dengan kapasitas 7% dari seluruh BBM yang dihasilkan di Kilang Balongan. (TYO)