sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terinspirasi Korsel, Pemerintah Targetkan Satu Juta Wirausaha dari Kalangan Terdidik

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
18/06/2023 07:30 WIB
KemenKopUKM saat ini banyak menjalin kerja sama dengan kampus-kampus atau perguruan tinggi dalam membangun inkubator bisnis.
Terinspirasi Korsel, Pemerintah Targetkan Satu Juta Wirausaha dari Kalangan Terdidik. Foto: MNC Media.
Terinspirasi Korsel, Pemerintah Targetkan Satu Juta Wirausaha dari Kalangan Terdidik. Foto: MNC Media.

IDXChannel -Pemerintah memasang target untuk mencetak satu juta wirausaha baru dari kalangan terdidik. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki optimistis hal tersebut dilakukan agar mampu mencapai rasio kewirausahaan di level 3,95 persen. 

KemenKopUKM saat ini banyak menjalin kerja sama dengan kampus-kampus atau perguruan tinggi dalam membangun inkubator bisnis.

"Mencetak wirausaha baru, khususnya dari kalangan anak muda, harus by design. Ibarat memilih telur yang baik untuk dierami, ditetaskan, kemudian dibesarkan," kata Teten dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (18/6/2023).

Menteri Teten merujuk keberhasilan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang yang berhasil menciptakan banyak wirausaha dari kalangan anak muda terdidik lulusan perguruan tinggi.

Di Korsel, misalnya, bila ada anak muda memiliki ide bisnis berbasis teknologi tinggi, kemudian diuji sebuah lembaga penilai dan dinyatakan teknologi unggul, maka akan keluar sertifikasinya. 

"Dari sertifikasinya, dia mendapat bantuan perkuatan permodalan dari perbankan tanpa agunan," ujarnya. 

Untuk itu, Teten akan menjalin kerja sama dengan Korsel dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan di Indonesia. Khususnya, dalam meningkatkan kemampuan teknologi tinggi. 

"Saya berharap akan lahir wirausaha dari kalangan anak muda yang berevolusi masuk ke teknologi tinggi atau hitech," ucap Menteri Teten.

Pasalnya, kata MenKopUKM, yang mampu memenangkan kompetisi dunia di masa sekarang dan yang akan datang adalah mereka yang memiliki inovasi dan kreativitas berbasis teknologi tinggi.

"Saya senang saat ini banyak perguruan tinggi sudah memiliki kurikulum kewirausahaan. Sehingga, mampu mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja," tuturnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement