IDXChannel - Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Silmy Karim terpilih menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Dia terpilih setelah melewati sejumlah seleksi.
Nama Silmy Karim sempat menjadi sorotan publik. Silmy pernah diusir oleh Komisi VII DPR saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung di Gedung DPR Senayan Jakarta, pada 14 Februari 2022. Dia dianggap menantang DPR.
Tapi, siapa sangka, Silmy ternyata punya harta kekayaan yang nilainya sangat fantastis. Mantan Direktur PT Pindad (Persero) tersebut mempunyai harta kekayaan Rp208.898.010.645 (Rp208 miliar).
Harta kekayaannya tersebut dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 10 Maret 2022 untuk periode 2021, dalam kapasitasnya sebagai Dirut KRAS.
Harta kekayaan Silmy Karim dari tanah dan bangunan. Dia tercatat memiliki 14 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Silmy juga memiliki dua aset bangunan yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Total, Silmy memiliki 16 aset tanah dan bangunan di Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan yang tercatat hasil sendiri, warisan, dan hibah tanpa akta. Jika ditotal, aset tanah dan bangunan Silmy mencapai Rp145 miliar.
Pria yang dijuluki Dirut Spesialis BUMN sakit tersebut juga memiliki motor Harley Davidson tahun 2003 dan tahun 1998. Tak hanya itu, dia juga memiliki lima unit mobil merek Mercedes Benz 280E Tahun 1979.
Kemudian, Toyota Land Cruiser Tahun 1981; Jeep CJ7 Tahun 1988; Jeep Wrangler Tahun 1996; serta Land Rover Range Rover Tahun 1996. Total aset kendaraan Silmy mencapai Rp2,97 miliar.
Mantan Dirut PT Dirut Barata Indonesia tersebut juga memiliki harta bergerak lainnya Rp7,2 miliar. Kemudian, surat berharga Rp9,5 miliar. Tak hanya itu, dia juga mempunyai kas dan setara kas Rp53 miliar.
Namun tak diduga, Silmy ternyata juga memiliki utang. Utangnya Silmy tercatat Rp9 miliar. Dengan demikian, jika ditotal secara keseluruhan, Silmy Karim mempunyai harta kekayaan sebesar Rp208.898.010.645 (Rp208 miliar).
(FAY)