sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Thailand Waspadai Dampak Panjang Tarif AS, Proyeksi Ekonomi Dipangkas

Economics editor Ibnu Hariyanto
09/05/2025 16:18 WIB
BOT menyebut dampak dari kebijakan tarif AS terhadap perekonomian Thailand akan berlangsung lama dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. 
BOT menyebut dampak dari kebijakan tarif AS terhadap perekonomian Thailand akan berlangsung lama dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi.  (foto: iMG)
BOT menyebut dampak dari kebijakan tarif AS terhadap perekonomian Thailand akan berlangsung lama dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi.  (foto: iMG)

IDXChannel- Bank Sentral Thailand (BoT) menyebut dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap perekonomian Thailand akan berlangsung lama dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. 

Dilansir Yahoo Finance, Jumat (9/5/2025), Gubernur BoT, Sethaput Suthiwartnarueput menilai dampaknya baru akan terlihat di pertengahan 2025. Dia mengatakan sektor manufaktur akan menjadi yang paling terdampak.

Thailand saat ini menghadapi ancaman tarif sebesar 36 persen dari AS jika tidak ada kesepakatan pengurangan tarif sebelum moratorium global berakhir pada Juli. Padahal, AS merupakan pasar ekspor terbesar Thailand, menyumbang 18,3 persen dari total ekspor atau sekitar USD54,96 miliar pada 2024 .

Akibat ketidakpastian ini, Joint Standing Committee on Commerce, Industry and Banking (JSCCIB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Thailand 2025 menjadi antara 2-2,2 persen.

Sebelumnya proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,4-2,9 persen. Jika tarif 36 persen diterapkan, pertumbuhan ekonomi Thailand bisa melambat hingga 0,7 persen.

Pemerintah Thailand sudah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS, termasuk dengan meningkatkan impor produk pertanian dan energi. Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dan menghindari penerapan tarif tinggi .

Selain itu, BOT juga sudah memangkas suku bunga acuannya menjadi 1,75 persen untuk mendukung perekonomian di tengah ketidakpastian global. BOT bahkan siap untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut jika diperlukan.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement