IDXChannel- Bank Sentral Thailand (BoT) menyebut dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap perekonomian Thailand akan berlangsung lama dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi.
Dilansir Yahoo Finance, Jumat (9/5/2025), Gubernur BoT, Sethaput Suthiwartnarueput menilai dampaknya baru akan terlihat di pertengahan 2025. Dia mengatakan sektor manufaktur akan menjadi yang paling terdampak.
Thailand saat ini menghadapi ancaman tarif sebesar 36 persen dari AS jika tidak ada kesepakatan pengurangan tarif sebelum moratorium global berakhir pada Juli. Padahal, AS merupakan pasar ekspor terbesar Thailand, menyumbang 18,3 persen dari total ekspor atau sekitar USD54,96 miliar pada 2024 .
Akibat ketidakpastian ini, Joint Standing Committee on Commerce, Industry and Banking (JSCCIB) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Thailand 2025 menjadi antara 2-2,2 persen.
Sebelumnya proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,4-2,9 persen. Jika tarif 36 persen diterapkan, pertumbuhan ekonomi Thailand bisa melambat hingga 0,7 persen.