"Ia selalu terlambat, tetapi kini ia dapat mengubah citranya," katanya.
Banyak pengamat mengatakan, ekonomi AS terancam resesi akibat memanasnya perang dagang global. Washington pada Rabu lalu mengumumkan tarif ke hampir 200 negara.
Langkah tersebut mengguncang pasar saham AS. Indeks S&P 500 kehilangan USD5,4 miliar atau sekitar Rp89 ribu triliun dalam dua hari.
Usai pengumuman tarif pada 2 April lalu, JPMorgan memprediksi resesi di AS pada akhir tahun. Sebelumnya, Goldman Sachs juga meningkatkan potensi resesi di Negeri Paman Sam tersebut.
"Harga energi turun, suku bunga turun, inflasi turun, bahkan telur turun 69 persen, dan pekerjaan naik, semuanya dalam waktu dua bulan — kemenangan besar bagi Amerika. Potong suku bunga, Jerome, dan berhentilah berpolitik!" kata Trump. (Wahyu Dwi Anggoro)