IDXChannel - Bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memutuskan menahan suku bunga pada pertemuan yang digelar Rabu (13/12/2023). Keputusan tersebut pun langsung mendorong sejumlah mata uang negara berkembang menguat, termasuk rupiah.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, ini merupakan dampak positif bagi ekonomi global khususnya Indonesia.
"Dampaknya positif. Kita lihat mata uang Emerging Market bergerak menguat termasuk rupiah," kata David kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (14/12/2023).
Menurut David, mata uang yang terkait dengan ekonomi global ini terpengaruh mengingat pasar berekspektasi The Fed akan menurunkan suku bunga lagi minimal 50 bps sampai 125 bps di 2024.
Sebelumnya. The Fed sudah mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 5,25%-5,50%.
Nnilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis pagi (14/12/2023). Rupiah menguat sebesar 183 poin atau 1,17% ke posisi Rp15.478 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, rupiah dipatok pada angka Rp15.629 per dolar AS.
(FRI)