Pada Mei, CNN melaporkan bahwa ByteDenace, perusahaan induk Tiktok, berencana mengurangi tenaga kerja globalnya, khususnya di divisi operasional dan pemasaran.
Pada Juni, Bloomberg melaporkan perusahaan tersebut memberhentikan 450 staf di Indonesia setelah mengakuisisi perusahaan e-commerce lokal.
Meskipun baru-baru ini terjadi PHK, ByteDance mengumumkan pada Juni bahwa pihaknya berencana untuk berinvestasi besar-besaran di Malaysia untuk menjadikan negara tersebut sebagai pusat kecerdasan buatan regional. (Wahyu Dwi Anggoro)