sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

TikTok Shop Ditutup, Potensi Ekonomi Social Commerce Bisa Meredup

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
29/09/2023 16:24 WIB
Polemik penutupan social commerce TikTok Shop masih terus bergulir.
TikTok Shop Ditutup, Potensi Ekonomi Social Commerce Bisa Meredup. (Foto: MNC Media)
TikTok Shop Ditutup, Potensi Ekonomi Social Commerce Bisa Meredup. (Foto: MNC Media)

Untungkan Pesaing

Analis internasional memproyeksi platform milik Sea Ltd, yakni Shopee akan kembali menguasai 5 persen pangsa pasar Indonesia yang ditinggalkan TikTok Shop.

Sejauh ini, Sea yang bermarkas di Singapura telah mendominasi perdagangan online regional. Perusahaan ini langsung mendapatkan lebih dari 17 persen atau USD3,4 miliar nilai pasar usai pelarangan berlangsung.

Sementara Indonesia juga merupakan pasar paling penting bagi toko TikTok di kawasan Asia Tenggara. Pada 2022, perusahaan ini mencatatkan nilai barang dagangan kotor (GMV) sebesar USD2,5 miliar menurut laporan Momentum Works.

“Kami memandang hal ini positif bagi Shopee dan Tokopedia dengan lingkungan pasar yang kurang kompetitif di Indonesia,” tulis analis Jefferies, Thomas Chong.

Kebijakan baru di Indonesia bertujuan untuk memastikan layanan e-commerce lokal seperti Tokopedia milik GoTo Group tidak akan tersingkir.

Negara ini juga berupaya menjaga 64,2 juta usaha mikro, kecil dan menengah yang menyumbang 61% dari produk domestik bruto agar tidak dirugikan oleh perusahaan perdagangan sosial.

Dengan aturan baru ini, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan perlawanan terhadap TikTok.

Langkah Indonesia ini menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan ini karena pemerintah di seluruh dunia menilai langkah negara terbesar di Asia Tenggara ini bergerak untuk mengekang kehadiran e-commerce raksasa media sosial ini. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement