“Ketiga hal ini, menegaskan bahwa potensi motor listrik Indonesia patut digarap serius, bahkan sudah banyak dilirik investor global,” ungkap Patrick.
Dia menambahkan, guna mengoptimalkan potensi tersebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di sisi supply dan demand.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur baterai merupakan salah satu solusi untuk memastikan akselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Ia menyebut, pengembangan kendaraan listrik harus berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur baterainya.
“Kami berada di posisi strategis untuk terus mendapatkan insight mengenai pengembangan infrastruktur baterai, terutama mekanisme pengisian ulang daya baterai lewat uji coba yang dilakukan bersama mitra driver Gojek,” ujar dia.
Sebelumnya, Electrum telah bekerja sama dengan anak usaha Pertamina lainnya yaitu Pertamina Patra Niaga untuk uji coba kendaraan listrik di Jakarta bersama Gogoro dan Gesits. (RRD)