sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tingkatkan Produksi, Tambang Batu Bara yang Diakuisisi IATA Tunjuk Kontraktor Baru

Economics editor Winda Destiana
13/12/2021 10:15 WIB
Sebelum DEWA dan MIU, tiga kontraktor sudah dipekerjakan di bawah IUP milik BCR: PT Bara Permata Mining, PT Cipta Bersama Sukses, dan PT Universal Support.
Sektor batubara (Ilustrasi)
Sektor batubara (Ilustrasi)

IDXChannel - PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan yang dalam proses diakuisisi oleh PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), menunjuk PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT MNC Infrastruktur Utama (MIU) sebagai dua kontraktor baru untuk menambang dan meningkatkan produksi batubara pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik BCR.

Sebelum DEWA dan MIU, tiga kontraktor sudah dipekerjakan di bawah IUP milik BCR adalah: PT Bara Permata Mining, PT Cipta Bersama Sukses, dan PT Universal Support. Penambahan penunjukkan tersebut untuk memenuhi target produksi PT Putra Muba Coal (PMC), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energi (APE) dari 2,5 juta MT pada 2021 menjadi 8 juta MT pada 2022. Hingga akhir tahun 2021, pendapatan BCR diperkirakan mencapai USD 74,8 juta dengan EBITDA USD 33 juta. 

Transaksi IATA

Pada awal bulan ini, IATA telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan PT MNC Investama Tbk (BHIT) untuk mengakuisisi 99,33% saham
BCR. Nilai transaksi sebesar USD 140 juta ini lebih rendah 23% dari valuasi BSPC dan PMC yang mencapai USD 181,9 juta. BCR memiliki 9 IUP di Musi

Banyuasin, Sumatera Selatan, antara lain:
• BSPC dan PMC yang sudah beroperasi, menghasilkan batubara dengan kisaran GAR 2.800 – 3.600 kkal/kg. BSPC memiliki perkiraan total sumber daya 130,7 juta MT, sementara PMC memiliki 76,9 juta MT, dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT.
• IBPE dan APE akan mulai memproduksi batubara pada 2022. PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) akan beroperasi dalam satu atau dua tahun dari sekarang. Tujuh IUP ini memiliki estimasi total sumber daya menjanjikan, lebih dari 1,4 miliar MT. 

Selain tambang batubara, BCR memiliki infrastruktur pendukung seperti dermaga dan jalan angkut sepanjang 12 km. BCR juga akan membangun dermaga dan jalan angkut baru untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Transaksi material ini akan dipenuhi dengan penerbitan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan diharapkan selesai pada semester 1 tahun 2022.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement