sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tinjau Pembangunan Stadion Kanjuruhan Malang, DPR Sebut Progres Baru 30 Persen

Economics editor Avirista M/Kontributor
14/03/2024 15:14 WIB
Dari hasil peninjauan kali ini progres pembangunan stadion masih di persentase 30 persen dari total yang ditargetkan.
Tinjau Pembangunan Stadion Kanjuruhan Malang, DPR Sebut Progres Baru 30 Persen (FOTO:Dok Ist)
Tinjau Pembangunan Stadion Kanjuruhan Malang, DPR Sebut Progres Baru 30 Persen (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Komisi X DPR RI meninjau proses renovasi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Bila dari hasil peninjauan kali ini progres pembangunan stadion masih di persentase 30 persen dari total yang ditargetkan.

Adapun total ada lima anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga, dan kesenian.

Anggota Komisi X DPR RI ini langsung mengecek progres pembangunan dari area sisi barat stadion. Mereka langsung memasuki area proyek, sementara sejumlah awak media hanya diperkenankan menunggu di luar area pagar pembatas renovasi Stadion Kanjuruhan.

Terlihat dari area barat Stadion Kanjuruhan, proses pembangunan memang masih terus berlangsung. Pagar terbuat dari seng setinggi kurang lebih dua meter terpasang memutar di area stadion, selama proses renovasi.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyatakan, kedatangannya dan beberapa anggota Komisi X DPR RI untuk mengecek progres pembangunan Stadion Kanjuruhan. Apalagi pembangunan stadion ini merupakan bagian dari pembangunan stadion yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Hari ini kita dibagi tiga ada yang ke Malang, Sidoarjo, Bali. Semuanya ke stadion karena bukan pada fisiknya, fisik itu ada problematika, problematika fisik yakn bangunan," kata Abdul Fikri Faqih, usai kunjungan ke Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis siang (14/3/2024).

Abdul Fikri menyebut, dari hasil peninjauan kali ini progres pembangunan stadion masih di persentase 30 persen dari total yang ditargetkan. Tetapi ia sendiri belum melihat secara fisik pembangunan sisi bagian stadion mana yang dilakukan, karena ia dan empat anggota Komisi X hanya menerima penjelasan dari PT Waskita Karya, selaku pemenang tender pengerjaan proyek pembangunan.

"Ini tadi ada beberapa yang sudah 50 persen, ada yang baru 30 persen. Semua rata-rata 30 persen, semua total baru 30 persen. Targetnya Desember 2024 selesai," bebernya.

"Kalau secara fisik kita nggak paham, nggak tahu kita dapat 30%, kita terima saja. Kita bukan ke fisik sebetulnya, hanya problematika fisik sudah diselesaikan belum," tambahnya.

Makanya ia memastikan bahwa proses pembangunan Stadion Kanjuruhan, agar sesuai spesifikasi dan anggaran yang dikeluarkan oleh negara melalui APBN, di beberapa stadion di Indonesia. Termasuk keinginan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang menginginkan Pintu 13 tidak dibongkar dan didirikan monumen untuk berdoa para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sendiri.

"Sungguh pun Gate 13 itu masih di hold, karena ada beberapa pihak yang minta itu diabadikan. Saya kira itu kita nggak tahu. Ini makanya kenapa Komisi X datang tadi sudah dijelaskan anggarannya berapa, anggaran 330 miliar, sekarang berapa persen, itu diekspos, disampaikan kepada publik," tuturnya.

Dirinya memastikan, ke depan jika ada fungsi, kendala, hingga spesifikasi yang tidak sesuai peruntukkan sebenarnya, Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja pemerintah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal mengingatkan, termasuk melibatkan masyarakat dan beberapa elemen persepakbolaan di Indonesia untuk memberikan masukan.

"Jadi kalau ada kendala-kendala kita akan datang lagi, supaya itu bisa dibuka disampaikan ke publik dan dengan demikian tidak ada yang nggak ada solusinya. Nanti kalau ditutup-tutupi, akan ada problematika berikutnya, salah satu usaha dengan kunjungan kali ini adalah supaya ada ekspos," ungkap dia.

Abdul berharap progres pembangunan stadion ini berjalan seperti yang direncanakan, serta telah dapat dipakai pada Agustus 2024 teleh dapat dipakai untuk upacara bendera peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Targetnya Desember 2024 selesai, tapi atas permintaan Pak Bupati supaya yang minimal 90 persen selesai bulan Agustus selesai. Karena beliau tidak punya lapangan untuk merayakan hari ulang tahun kemerdekaan," jelasnya.

Sementara itu Nuri Hidayat, salah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan mengakui bila pihak keluarga korban sebenarnya tidak pernah menolak rencana pembangunan Stadion Kanjuruhan. Tetapi proses hukum dan pintu 13 yang jadi lokasi banyaknya korban tragedi Kanjuruhan, bisa dijadikan monumen dan disediakan tempat untuk berdoa.

"Keluarga korban pada dasarnya ingin mempertahankan Gate 13 untuk sarana berdoa kami, bukan karena mistisnya seperti itu, jadi supaya jadi pengikat, bahwa pernah terjadi tragedi Kanjuruhan ini dan supaya tidak terulang lagi di tempat-tempat lain. Jadi bukan menolak pembangunan, kita nggak," ucap Nuri Hidayat, pria asal Bululawang, Kabupaten Malang.

(SAN)

Advertisement
Advertisement