Sementara dari sisi Uang Elektronik (UE), berdasarkan volumenya transaksi masih tumbuh positif sebesar 22,04% (yoy). Hal ini juga sejalan dengan peningkatan volume dan nilai transaksi dari APMK Kredit yang penggunaan terbesarnya adalah transaksi online.
"Peningkatan ini terjadi seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan aktivitas ekonomi akibat pelonggaran kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali, " jelas dia.
Bank Indonesia juga mencatat realisasi belanja APBN di Jawa Barat tahun 2021 sebesar Rp44,7 triliun atau 95,68% dari total anggaran. Realisasi belanja tersebut tumbuh sebesar 8% (yoy) atau lebih tinggi jika dibandingkan realisasi tahun 2020 yang tercatat sebesar 95,10%.
Adapun realisasi belanja Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencapai 95,51% atau sebesar Rp37,66 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 87,08%.
Tingginya realisasi belanja Pemerintah baik pusat maupun daerah sejalan dengan berbagai stimulus fiskal yang masih berlanjut, terutama untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dan daerah. (TYO)