Jobi menyebut, terdapat beberapa inisiatif yang akan dilakukan Perseroan terutama kaitannya dengan peningkatan kinerja yaitu di sektor marketing dan sales, dimana SMBR meningkatkan jaringan distribusi dan meningkatkan channel penjualan.
Kemudian, SMBR juga melakukan digitalisasi penjualan, branding management, kemudian melakukan peningkatan penjualan untuk produk turunan Perseroan yaitu white clay yang juga berdampak kepada pendapatan Perseroan.
"Selain itu, kita juga melakukan program efisiensi, dimana kita mencoba menekan semua lini biaya untuk membuat semen kita lebih kompetitif menghadapi persaingan yang cukup ketat di Sumatera Selatan," ucapnya.
Adapun belanja modal SMBR di tahun 2021 mencapai Rp84,9 miliar, dimana realisasi sampai dengan Juni 2021 mencapai 28 persen. Perseroan juga melakukan investasi yang prioritasnya adalah di kegiatan pertambangan.
"Kami ingin memastikan tambang kita juga bisa berkembang untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, kemudian ada investasi di digital marketing, kemudian ada investasi rutin untuk mendukung kegiatan operasional dari Semen Baturaja," tuturnya.
(IND)