IDXChannel - Industri streaming di tahun depan digambarkan akan lebih mirip TV tradisional satu dekade yang lalu.
Mengutip MarketWatch, para pemain di industri ini disebut akan berfokus pada optimalisasi keuntungan di tahun depan. Hal ini karena perlambatan pertumbuhan pelanggan dan ancaman resesi memaksa layanan streaming untuk mengurangi fitur-fitur gratis mereka.
Hal ini diproyeksi akan berdampak besar pada pilihan streaming oleh konsumen pada 2023 dan seterusnya.
Tahun ini merupakan tahun yang sulit bagi perusahaan streaming. Ini terindikasi dari kinerja semua saham pemain utama turun drastis dibandingkan tahun lalu.
Sebut saja, saham Disney (DIS) merosot 46,31% sepanjang 2022 secara year to date (YTD) dan berkinerja terburuk sejak 1974. Sementara saham Netflix (NFLX) turun 53,65% sepanjang 2022, meskipun kinerja sahamnya sempat rebound lebih dari 50% sejak pertengahan tahun ini.
Sementara saham induk HBO GO, Warner Bross Discovery juga turun mencapai 65,22% YTD. Adapun Amazon. Inc selaku induk Prime Video juga mengalami penurunan kinerja 51,98% dalam periode yang sama. (Lihat grafik di bawah ini)
Ke depan, layanan streaming diramalkan tidak akan terlalu berfokus pada menarik pelanggan baru dan lebih pada mempertahankan pelanggan yang sudah mereka miliki.
Disney+ misalnya, melancarkan strategi bundling dengan Hulu untuk mempertahankan subscriber-nya di Amerika Serikat (AS). Atau bundling Paramount+ dan Showtime serta penawaran diskon yang semakin penting untuk para pelanggan.
“Penawaran harga dan konten menjadi pendorong utama untuk membuat layanan streaming menarik. Cara terbaik untuk membantu retensi pelanggan adalah melalui bundling. Di antaranya dapat menawarkan katalog yang lebih besar dan penambahan konten yang lebih sering dengan harga lebih murah,” kata Mayssa Jamil, analis di Ampere Analysis
Penurunan jumlah pelanggan baru Netflix yang mengejutkan pada musim semi lalu membuat investor kebingungan. Netflix kehilangan 200 ribu pelanggan di kuartal pertama, dan hampir satu juta di kuartal kedua tahun ini.
Namun, Netflix kembali menambah jumlah pelanggan berbayar lebih dari 2,4 juta pelanggan, terutama dari luar AS.
Berdasarkan laporan kuartal ketiga 2022 yang dirilis Netflix Investor Relations (2/11), Raksasa streaming itu mengatakan sekarang memiliki 223 juta pelanggan di seluruh dunia.