sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tren Tontonan Streaming di 2023, Bakal Geser ke TV Kabel?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
29/12/2022 16:02 WIB
Kemunculan layanan, seperti YouTube TV, Hulu Live, dan Sling TV yang lebih mirip TV kabel tradisional diramalkan akan menggeser streaming.
Tren Tontonan Streaming di 2023, Bakal Geser ke TV Kabel? (Foto: MNC Media)
Tren Tontonan Streaming di 2023, Bakal Geser ke TV Kabel? (Foto: MNC Media)

Efisiensi Operasional dan Penambahan Iklan

Sebagian besar perusahaan streaming saat ini berencana ingin memangkas biaya operasional yang cukup signifikan untuk berfokus pada profit. 

Beberapa perusahaan lain beralih ke iklan untuk meningkatkan pendapatan. Sementara Netflix berencana menindak berbagi kata sandi pada 2023.

Dengan sejarah yang lebih panjang dan konten yang lebih banyak, Netflix sempat menduduki posisi terbaik. Netflix membukukan pendapatan kuartal ketiga sebesar USD7,92 miliar tahun ini dengan laba bersih mencapai USD1,4 miliar. (Lihat tabel di bawah ini)

 
Sumber: Laporan keuangan Netflix

 “Kami memperkirakan mereka [perusahaan streaming sejenis] semua merugi, dengan gabungan kerugian operasi tahun 2022 lebih dari USD10 miliar,” kata eksekutif Netflix dalam laporan keuangan pada Oktober lalu.

Adapun Disney mengincar profitabilitas pada tahun 2024, tetapi, terlepas dari perolehan pelanggan yang mengesankan dari gabungan, Disney+, Hulu, dan ESPN+ melampaui jumlah pelanggan Netflix pada tahun 2022.

Disney masih membukukan kerugian USD1,5 miliar dalam bisnis streaming-nya pada kuartal terakhir tahun ini.

CEO Disney Bob Iger mengatakan bahwa dia akan mengambil langkah-langkah efisiensi seperti pemotongan biaya dengan sangat serius: 

"Kita harus mulai mengejar profitabilitas," kata Iger, mengutip Wall Street Journal.

Di samping itu, kemunculan layanan streaming TV langsung, seperti YouTube TV, Hulu Live, dan Sling TV, diramalkan akan menggeser streaming dan menyerupai paket TV kabel tradisional.

Oleh karenanya, pada 2023 pengalaman menonton layanan streaming individual akan lebih mirip, seperti menonton TV kabel.

Konsumen selama ini beralih ke tontonan streaming  untuk menghindari iklan. 

Namun, iklan selalu memberikan aliran pendapatan yang cukup konsisten dan sangat menguntungkan untuk perusahaan media dan hal ini akan mendorong perusahaan streaming akan memasang iklan dalam layanan mereka.

Menyusul kesuksesan Hulu, HBO Max, dan lainnya, Netflix dan Disney+ berencana akan menambah iklan dalam layanan mereka dengan harapan pendapatan yang dihasilkan oleh iklan akan lebih mengimbangi harga berlangganan yang lebih rendah.

Adapun di Indonesia, persaingan antar layanan streaming semakin tajam. Per Januari 2021, Netflix berada di urutan keempat platform yang memiliki pelanggan terbanyak, dengan jumlah 850 ribu pelanggan.

Disney+ Hotstar duduk di tempat pertama dengan 2,5 juta pelanggan Indonesia, diikuti oleh Viu dari Hong Kong, dan platform lokal Vidio milik Grup Emtek masing-masing 1,5 juta dan 1,1 juta pelanggan. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement