sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Vaksinasi Ibu Hamil Digalakkan, Airlangga: BKKBN Kerahkan Bidan Jadi Vaksinator

Economics editor Azhfar Muhammad
20/08/2021 09:13 WIB
Pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) .
Pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) . (Foto: MNC Media)
Pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) . (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah  terus menggenjot program vaksinasi bagi berbagai kalangan.

Airlangga mengatakan dalam kegiatan yang diselenggarkaan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) vaksinasi menjadi sosial responsibility bagi masyarakat. 

“Saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif berbagai pihak dalam kegiatan Deklarasi Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil Indonesia dalam mendukung percepatan penanganan COVID-19. Diharapkan banyak pengusaha atau masyrakat terlibat sehingga ini menjadi bagian dari sosial responsibility kepada masyarakat,” kata Airlangga melalui keterangan yang diterima MPI, Jumat (20/8/2021). 

Disampaikan oleh Airlangga, Pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan juga masukan dari BKKBN, IBI dan POGI. 

“BKKBN sudah on board sejak 2 bulan yang lalu. Memang pasukannya banyak dan ini berpotensi menambah kemampuan vaksinasi melalui para bidan. Selain itu, bidan dipilih sebagai vaksinator karena keberadaannya di tengah masyarakat,” paparnya. 

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Pemerintah berkomitmen pada akhir tahun ini dapat mencapai target yaitu sebanyak 70% masyarakat Indonesia telah divaksinasi.

“Vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah dan seluruh stakeholder terkait diharapkan sebagai game changer Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga menekan angka kematian akibat virus dalam pandemi ini,” tambahnya.

Meskipun demikian, penanganan Covid-19 ini harus  semakin dikeroyok dan dilakukan secara gotong royong, ditingkatkan serta dilaksanakan di 34 provinsi Indonesia dengan menggencarkan 3M dan 3T.  (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement