sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Viral Brand Indonesia Mejeng di New York, Strategi Tepat Atau Mubazir?

Economics editor Dinar Fitra Maghiszha
26/09/2021 07:22 WIB
Meskipun beriklan di luar negeri, pada dasarnya hal ini hanyalah bentuk dari strategi pemasaran mengenalkan produk tersebut di pasar tanah air.
Meskipun beriklan di luar negeri, pada dasarnya hal ini hanyalah bentuk dari strategi pemasaran mengenalkan produk tersebut di pasar tanah air. (Foto: Istimewa)
Meskipun beriklan di luar negeri, pada dasarnya hal ini hanyalah bentuk dari strategi pemasaran mengenalkan produk tersebut di pasar tanah air. (Foto: Istimewa)

"Pertama reachnya tinggi, kalau dilihat hasilnya tinggi, maka se-Indonesia bisa tahu. Kedua, citra jadi trend global terbentuk, tapi hanya untuk orang Indonesia, bukan untuk market global," tandasnya.

Selanjutnya pihak pengiklan bakal mencari media atau influencer untuk membantu mempromosikan produk tersebut.

"Marketing itu, kalau yang ngomong itu yang masang iklan bakal gak powerful, tapi kalau yang ngomong itu orang lain yang gak masang iklan, contohnya media atau influencer, itu akan sangat jadi powerful," tegasnya.

Mendadak jadi brand global?

Yuswo menegaskan bahwa brand-brand lokal yang menggunakan campaign iklan di luar negeri seperti menggarami air laut. Argumen Yuswo berangkat dari alasan bahwa untuk menjadi brand global, tidak semudah hanya dengan memasang iklan, meskipun sekelas Times Square, Amerika Serikat.

"Menurut saya kalau dia ingin mencapai market global, maka itu seperti menggarami air laut, hanya masang di Times Square kok langsung jadi brand dunia, tidak begitu, itu butuh upaya sistematis, harus ada kehadiran produknya di seluruh dunia, dan segala macam butuh waktu tidak bisa cuma pasang begitu saja," ucapnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement